Dongeng adalah dunia dalam kata. Imajinasi yang dibalut dalam cerita unik tentang dunia yang tidak pernah kita kenal. Inilah dunia anak-anak. Namun dongeng tak hanya mengumbar khayalan Semata. Pernahkah anda membayangkan apa saja keuntungan dongeng yang bagi anak?
Menyimak dongeng sama dengan melatih Nalar, imajinasi, dan emosi anak-anak. Setiap kisah merefleksikan kehidupan manusia yang sarat akan nilai-nilai moral. Artinya dongeng bisa menjadi medium attractive untuk mendidik moral anak. Tidak hanya moralnya saja yang berkembang, anak pun semakin kaya akan kosakata sehingga kemampuan literasinya meningkat baik membaca, berbicara, hingga menulis.
Menyimak dongeng adalah proses mendengar yang aktif. Anak tak sekedar mencerna cerita, tapi mengolah cerita tersebut dalam imajinasinya. Otaknya bekerja keras memahami kata dan memvisualisasikan kisah yang didengarnya. Proses berpikir inilah yang akan terus-menerus merangsang otak anak dan melatih kecerdasan nya. Inilah keajaiban dongeng yang sesungguhnya!
Buku Keajaiban Mendongeng ini memberikan wawasan tentang cara memanfaatkan dongeng untuk mendidik anak. Buku setebal 144 halaman ini terdiri dari 6 bagian besar.
Isi buku ini adalah sebagai berikut:
Bagian satu: potensi anak dan dunianya
- Potensi intelektual
- Potensi sosial
- Potensi moral
- Potensi imaginal
- Potensi Emosional
- Potensi spiritual
- Potensi lingual
Bagian Dua: memahami perkembangan moral anak
- Tingkat pra-konvensional
- Tingkat penalaran konvensional
- Tingkat Pasca-konvensional
- Apa itu dongeng?
- Dongeng dan perkembangan moral anak
- Dongeng untuk perkembangan moral anak
- Menemukan kecintaan anak pada dongeng
- Memilih dongeng yang sesuai dengan perkembangan moral anak
- Menyajikan dongeng yang menarik
- Mendongeng untuk orientasi kepatuhan dan hukuman
- Mendongeng untuk orientasi relativis instrumental
- Mendongeng untuk orientasi konformitas interpersonal
- Mendongeng untuk orientasi hukum dan keteraturan
===
Data koleksi buku Pustakaloka Nus
Call Number: 398.2 Kur K
Heru Kurniawan. 2013. Keajaiban Mendongeng. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer
0 Comments