Looking For Anything Specific?

Header Ads

Buku Islam Virtual: Keberadaan Dunia Islam di Internet



Judul : Islam Virtual: Keberadaan Dunia Islam di Internet
Penulis : Syarif Hidayatullah, Zulfikar S. Dharmawan
Tebal : xii: + 230 hlm
Penerbit : Penerbit MIFTA, 
Tahun terbit: 2003
Call Number: 297.226 Hid i

Deskripsi Buku
INTERNET menyimpan sejuta potensi untuk dimanfaatkan. Fungsinya berawal dari media informasi yang statis hingga menjelma menjadi sebuah dunia baru, dunia virtual yang begitu gemerlap. Dunia virtual adalah dunia yang tidak ada secara fisik, tetapi di dalamnya kita justru dapat melakukan hampir semua yang kegiatan yang ada di kehidupan nyata, mulai belajar, berbelanja, hingga kegiatan yang sulit kita temukan di dunia nyata. Hal-hal negatif seperti perjudian yang dilarang di negara ini, bisa dilakukan lewat internet tanpa perlu beranjak dari tempat duduk. Bahkan, berbagai kegiatan pendukung prostitusi dapat dengan mudah ditemukan di internet.

Buku yang berjudul "Islam Virtual: Keberadaan Dunia Islam di internet" ini membahas salah satu sendi kehidupan yang juga berkembang di internet, yaitu dunia religiusitas Islam. Pakar komunikasi UI, Dr. Ibnu Hammad, memuji buku ini sebagai buku berbahasa Indonesia pertama yang membahas topik ini. Begitu juga dengan pakar internet, Onno W Purbo, yang berharap buku ini bisa.menggugah para pembaca untuk lebih mempelajari dan mulai berkarya di dunia maya yang tanpa batas.

***
Materi tentang Islam di internet, sudah banyak kita jumpai. Berbagai situs web internet juga sudah menjamur. Mulai portal, situs buku Islam, konsultasi, sampai berita terbaru tentang Islam. Sebagai gambaran, kalau menjelajahi internet, kita bisa mendapatkan berbagai macam materi yang sifatnya spiritual atau rohaniah. Adanya materi rohaniah tersebut bisa dijadikan cerminan bahwa internet dapat membantu kegiatan rohaniah kita. Menurut survei yang dilakukan sebuah organisasi di Amerika Serikat (AS), selama periode September 2002 terdapat sekitar 5,2 juta pengguna internet di AS yang mengunjungi situs web bertema spiritual. Itu pun baru yang bertema Christianity, belum yang Islam. Kita tahu bahwa setelah tragedi 11 September 2001, terjadi peningkatan yang pesat dari masyarakat dalam mencari informasi mengenai Islam. Seperti dijelaskan pada bab Membangun Masyarakat Islam melalui Internet

Kalau bicara Islam, tidak bisa lepas dari dakwah. Dakwah sebagai mekanisme penyebaran ajaran Islam akan menjadi sangat penting dalam dunia maya internet. Dunia maya internet bisa menjadi media untuk berdakwah. Buku Islam Virtual mampu melihat mekanisme-mekanisme yang strategis dari sebuah infrastruktur internet untuk digunakan dalam proses dakwah Islam. Akan terbentuk paradigma baru dalam berdakwah, karena informasi yang disampaikan tidak hanya dari pihak ulama/dai, tetapi dimungkinkan adanya timbal balik dari umat. Hal ini mematahkan pandangan sebagian orang bahwa, Islam itu penuh dogma yang memaksa.

Proses dakwah akan memicu munculnya berbagai komunitas virtual Islam di internet. Komunitas-komunitas virtual tersebut bisa kita lihat dari banyaknya milis di internet yang mengkhususkan tentang Islam. Selain dari jumlah milis, pengunjung rutin berbagai situs web Islam terkenal juga bisa menjadi indikator. Komunitas-komunitas ini terutama menjadi aktif selama Ramadan. Komunitas virtual ini menjadi alternatif bagi kalangan profesional muda yang perlu siraman rohani, tetapi hampir tidak punya waktu untuk melepaskan rutinitas kantor. Dia dapat mendapatkan siraman rohani dengan mengikuti milis-milis yang mengirimkan berbagai materi tentang Islam.

Selain komunitas Islam virtual sebagai alternatif bagi profesional, komunitas pesantren juga turut berkembang dengan adanya dunia maya internet. Komunitas pesantren di sini adalah komunitas bagi mereka yang ingin belajar tentang Islam, tidak hanya terbatas pada organisasi pesantren yang dihuni santri-santri. Akan terbangun jaringan pendidikan yang memanfaatkan infrastruktur internet untuk tukar-menukar informasi maupun bahan belajar dari satu pesantren ke pesantren yang lain.

Dampak yang ditimbulkan dari adanya komunitas virtual misalnya adalah memungkinkan setiap muslim untuk membagi informasi melalui adanya message board, mailing list, newsgroup, maupun media lain. Sehingga internet dapat menjadi media pembelajaran Islam, sebagai sarana bersilaturahmi, dan sebagai sarana membuka cakrawala dan cara pandang terhadap suatu permasalahan.

Dengan adanya komunitas di internet, di satu sisi, merupakan sesuatu yang patut disyukuri, karena menjembatani komunikasi sesama muslim secara global. Di sisi lain, patut diantisipasi karena bisa menimbulkan muslim-muslim yang anti sosial karena ia hanya 'hidup' di suatu dunia yang virtual. Yang terjadi justru internet hanya menjadi komunitas yang tidak memberi pengaruh bagi masyarakat sebenarnya. Padahal, yang diinginkan adalah bahwa internet menjadi teknologi yang memberi pengaruh positif bagi masyarakat.

Pada akhirnya yang diinginkan dari komunitas Islam di internet adalah agar juga dapat membawa dampak bagi komunitas Islam yang hadir secara nyata dalam kehidupan. Karena sesungguhnya komunitas Islam di internet baru benar-benar memberi dampak positif jika dapat membangun masyarakat yang seperti diinginkan dalam diskusi-diskusi yang terjadi di internet. Setidaknya dengan adanya komunitas Islam virtual akan menumbuhkan suatu masyarakat yang berbasis pada pengetahuan. Semua diskusi tidak akan sia-sia karena semua itu seharusnya terejawantah dalam kehidupan nyata. Sebagaimana dijelaskan pada bab Komunitas Islam Virtual.

***

Internet bisa memberikan berbagai layanan yang mendukung dakwah Islam. Seperti bisa dilihat pada bagian internet: Sumber Informasi Baru bagi Muslim. Fungsi utama dari internet sendiri adalah sebagai penyampai berita. Di internet, jutaan berita bisa disimak hanya dalam jangkauan klik mouse. Dari portal berita yang terkenal, sampai portal berita gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan semuanya ada di internet. Portal berita tentang Islam juga ada.

Pemberitaan dengan materi spesifik tentang Islam, bukanlah suatu upaya untuk mengalienasikan diri dari dunia pemberitaan global. Justru karena begitu kerasnya arus informasi yang memberitakan umat Islam secara tidak proporsional, maka dibutuhkan suatu media pemberitaan tersendiri yang bisa memberikan pemberitaan yang seimbang dan objektif terhadap nasib umat Islam khususnya. Buku ini memberikan studi kasus mengenai pemberitaan yang dilakukan bukan hanya melalui internet, tetapi juga di media televisi umumnya yang diikuti dengan perang informasi di internet. Studi kasus itu tentang bedanya pemberitaan yang dilakukan CNN dengan Al Jazeera.

Terkait dengan dakwah di dunia maya, yang diikuti dengan adanya timbal balik dari umat, maka internet memungkinkan layanan lain yaitu konsultasi. Seorang dapat mengirimkan pertanyaan atas suatu permasalahan kepada forum konsultasi yang ada. Misalnya saja saat ini sudah banyak dijumpai konsultasi seputar masalah nikah, masalah syariat, masalah haji, dan lain-lain. Namun, sekali lagi dunia maya tidak lepas dari problematika, konsultasi pun kadang menjadi tidak efektif, karena narasumber yang belum terlalu melek teknologi informasi khususnya internet.

Layanan lain yang tidak kalah pentingnya adalah internet sebagai pusat referensi. Internet bisa dianggap sebagai suatu tempat penyimpanan besar bagi segala informasi yang ingin Anda masukkan. Demikian pula dalam dakwah, internet bisa digunakan sebagai tempat untuk menampung referensi untuk dakwah. Kalau dulu ayat Quran dituliskan dalam kertas, kemudian berkembang disimpan ke dalam media penyimpanan digital seperti CD-ROM, maka kini juga sudah ada penyimpanan secara online yaitu di internet.

Jika sudah berhubungan dengan referensi, maka akan terkait dengan penggunaan software. Saat ini sudah banyak perusahaan software yang mengembangkan software khusus menangani aktivitas Islam. Baik itu dari lokal indonesia maupun yang ada di luar negeri. Software-software seperti itu yang ada saat ini, umumnya untuk membantu ibadah. Misalnya saja software untuk membantu mengingatkan waktu salat, kemudian ada juga software berisi Alquran, demikian pula dengan hadis, dan beberapa software lainnya. Di dunia maya, kita bisa mendapatkan berbagai software tersebut. Mulai yang bebas biaya (freeware) sampai yang harus membayar dan memesan terlebih dahulu. Kalau berbicara software, maka tidak bisa lepas dari penggunaannya untuk mengapresiasikan seni Islam, seperti nasyid dalam bentuk MP3 dan kaligrafi. Di sini bisa kita dapati berbagai isu-isu menarik seputar hak atas kekayaan intelektual.

Dunia maya internet ditujukan justru untuk memperluas cakrawala kita dalam melihat kehidupan nyata ini. Pada bagian Memperluas Cakrawala Dunia Islam dengan Internet, diberikan beberapa gambaran mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan memperluas cakrawala. Di antaranya adalah bagaimana mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan internet, kemudian juga dibahas mengenai bagaimana muslimah dan keluarga dapat mendayagunakan internet. Tidak ketinggalan juga dilihat bagaimana muslim dari berbagai negara di dunia memanfaatkan internet

Buku ini ditutup dengan ulasan tentang kegiatan di belakang situs Islam dan tantangan yang sedang dihadapi. Tujuannya untuk menggugah pembaca untuk ber-fastabiqul khairat dan mengingatkan akan bahaya siap menghadang di dunia maya, dari pornografi hingga cyber war.

***

Para penulis buku ini merupakan praktisi langsung di dunia yang mereka jelaskan. Syarif dan Zulfikar merupakan alumnus Fakultas Ilmu Komputer UI yang mendirikan portal Islam Ukhuwah.or.id pada tahun 2000 lalu. Syarif juga tercatat sebagai kolumnis Teknologi Informasi (TI) di majalah remaja Annida dan salah satu pendiri Assosiasi TI Muslim (MIFTA). Mungkin, latar belakang mereka inilah yang sering kali membuat buku ini terlihat terlalu 'tinggi', karena menggunakan istilah teknis yang kadang sulit dimengerti bagi kalangan awam. Walaupun demikian, hal itu teratasi dengan adanya catatan-catatan kaki dan dilampirkannya penjelasan dasar tentang internet (Frequently Asked Questions). Penulis juga melengkapi referensi berupa daftar ratusan milis dan situs Islam baik dalam maupun luar negeri bagi pembaca yang tertarik untuk mempelajari dunia Islam di internet.

Secara umum, buku ini cukup komprehensif dan perlu untuk dimiliki setiap muslim baik yang hampir setiap hari menghabiskan waktunya menjelajahi dunia maya internet. Demikian pula bagi muslim yang belum mengenal internet, buku ini akan menjadi titik berangkat yang baik dalam menjelajahi dunia maya.

diresensi oleh:
Sri Harini Karyawati PT Indosat, Mahasiswi Program Magister Teknologi Informasi UI

Post a Comment

0 Comments