Peranan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Non-Bank dalam Pembiayaan Usaha Mikro bertujuan memberikan informasi kepada para praktisi, akademisi, dan pengambil kebijakan. Buku ini memaparkan karakteristik lembaga keuangan mikro, yaitu koperasi dan BMT. Selain itu, buku ini juga mengulas LKM non-bank dari sisi kemandirian keuangan serta menganalisis perannya sebagai lembaga pembiayaan dalam mendorong kinerja usaha mikro, khususnya di Kabupaten Bogor dan Kota Surakarta.
Struktur keuangan dan permodalan LKM yang memiliki dana pihak ketiga memiliki tingkat kemandirian yang relatif lebih baik dibandingkan LKM yang mengandalkan dana dari modal sendiri. Di lain pihak koperasi juga diketahui memiliki kemampuan keuangan yang relatif lebih baik daripada BMT. Meskipun demikian, koperasi dan BMT memiliki kendala dalam meningkatkan proporsi simpanan sukarela karena adanya keterbatasan ekonomi para anggota dan kesulitan untuk mendapatkan tambahan dana dari pihak perbankan. Padahal, keberadaan koperasi sebagai wadah organisasi sesama pelaku usaha mikro memberikan manfaat yang besar seperti adanya kerja sama bantuan modal kerja terutama penyediaan bahan baku dan pemasaran. Bahkan, koperasi menjadi satu-satunya wadah organisasi usaha mikro yang paling aktif dalam menggiatkan aktivitas usaha mikro.
Buku ilmiah ini ditulis oleh tim peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI yang banyak mendalami mengenai permasalahan lembaga keuangan mikro dan usaha kecil menengah.
Data Koleksi Pustakaloka Nus
Call Number: 332.1 Ism p
Zarmawis Ismail dkk. 2014. Peranan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Non-Bank dalam Pembiayaan Usaha Mikro. Jakarta: Lipi Press
0 Comments